Senin, 06 Januari 2014

Dahlan terus desak maskapai gunakan pesawat badan besar

Selain mengalihkan sebagian penerbangan ke Bandara Halim Perdanakusuma, Menteri BUMN Dahlan Iskan juga meminta maskapai penerbangan menggunakan pesawat berbadan besar. Itu dilakukan untuk meminimalisir kepadatan dan kesibukan di Bandara Soekarno Hatta.
Dahlan mengusulkan maskapai penerbangan menggunakanpesawat berbadan besar saat hari libur. Dalam pandangannya, cara tersebut lebih efektif daripada menambah jumlah penerbangan yang hanya membuat semakin padat. Tapi Dahlan hanya bisa mengusulkan, tidak bisa memutuskan.
"Saya menteri BUMN tapi tidak bisa putuskan. Itu harus diputuskan. Misalnya kemacetan di bandara ternyata karena ada ekstra flight untuk natal dan tahun baru. Enggak ada ekstra flight saja antrenya sudah kayak gitu pesawat. Ekstra flight sampai 12 penerbangan," ungkap Dahlan yang ditemui wartawan usai senam pagi di Monas, Jakarta, Selasa (7/1).
Dia menjelaskan, tambahan penerbangan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan penumpang. Pada akhirnya itu tidak efektif. Penerbangan yang semakin banyak membuat jadwal maskapai kerap mengalami delay atau penundaan. Satu pesawat bisa antre di landasan hingga 1 jam.
"Pasti maunya supaya bisa terbang. Tapi jadi tidak bisa terbang karena di landasan bisa satu jam atau 30 menit. Nah ke depan ekstra flight tidak bisa begitu. Pesawatnya cari yang lebih besar khusus untuk Lebaran jadi jumlah penebangan tetap tapi kapasitasnya naik," jelasnya.
Dalam teori penerbangan, jika menggunakan pesawat besar maka jarak tempuh penerbangan memerlukan waktu 1-2 jam. Tapi teori itu, kata Dahlan, ternyata bisa dipatahkan.
"Memang di teori penebangan ada yang bilang pakai pesawat besar untuk penerbangan satu sampai dua jam itu nggak cocok, tapi nyatanya Singapore Airlines bisa terbang ke Jakarta pakai 777. Harus berubah lah cara berpikirnya," terangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar