Rabu, 01 Januari 2014

5 Mega proyek triliunan Rupiah mimpi Dahlan Iskan

Kondisi infrastruktur Indonesia selalu menjadi sorotan karena tidak ada pembangunan yang berarti. Buruknya infrastruktur sangat berdampak pada lambannya perekonomian. Daya saing Indonesia terus menurun karena buruknya infrastruktur serta biaya logistik juga semakin membengkak.
Sebagai pemerintah, Menteri BUMN Dahlan Iskan mempunyai banyak mimpi dalam membangun infrastruktur Indonesia. Hal ini sudah terbukti dengan selesainya mega proyek tol atas laut Bali yang dikerjakan secara keroyokan oleh perusahaan pelat merah atau BUMN.
Dahlan sangat membanggakan keberhasilan BUMN dalam membangun tol atas laut Bali. Hal ini membuktikan kemampuan BUMN yang mengalahkan proyek pemerintah yang selalu terkendala. Lihat saja proyek pemerintah dalam membangun tol Trans Jawa, hingga saat ini tol tersebut belum juga selesai.
Bahkan Dahlan membandingkan pembangunan tol atas laut Bali yang panjangnya hampir sama dengan tol Waru - Juanda bisa diselesaikan dalam hitungan bulan. Sedangkan, tol Waru - Juanda baru bisa diselesaikan dalam waktu 12 tahun.
Berangkat dari keberhasilan ini, Dahlan tidak berhenti begitu saja. Dahlan mempunyai banyak mimpi untuk membangun infrastruktur Indonesia. Merdeka.com mencoba merangkum mimpi Dahlan dalam membangun infrastruktur dalam satu tahun 2013 ini.

1. Landasan pinggir laut Bandara Soekarno-Hatta

Menteri BUMN Dahlan Iskan sempat bermimpi untuk membangun landasan pesawat ke tiga untuk Bandara Soekarno Hatta. Namun landasan ini berbeda dengan landasan sebelumnya yang letaknya di pinggir laut Jakarta. Menurut Dahlan, landasan ini sangat diperlukan karena bandara di Cengkareng tersebut sangat padat dan seolah tidak bisa menampung pesawat.
Dalam idenya, Dahlan ingin membuat landasan baru di pinggir laut Jakarta yang nantinya akan tersambung langsung dengan tol atas laut menuju Tanjung Priok atau daerah lain di Jakarta. Landasan ini juga sangat dimungkinkan karena keterbatasan lahan di dekat Bandara Soekarno-Hatta.
Untuk mewujudkan mega proyek ini, beberapa bulan lalu Dahlan telah meminta kepada perusahaan pelat merah yaitu PT Adhi Karya untuk melakukan studi landasar pesawat tersebut. Namun hingga kini belum ada hasil studi yang disampaikan.
"Pinggir laut bandara nanti ada tol tembus ke Tanjung Priok atau kemana. Dalam dua minggu saya tunggu hasil studinya," kata Dahlan di Bali, Minggu (24/8).
Tidak hanya berhenti disitu, dalam mimpi Dahlan landasan ke tiga ini akan dilengkapi dengan monorel. Monorel ini akan menghubungkan terminal bandara cengkareng dengan landasan yang jaraknya sekitar 8 Km. Untuk menghemat biaya, pembangunan landasan ini tidak akan dilengkapi dengan terminal.
"Saya ingin ada monorelnya juga, jadi koneksi dengan bandara sekarang. Kalau monorel paling 5 menit," tegasnya.
Ide Dahlan ini mendapat dukungan langsung dari Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Trisunoko. Menurut Tri panggilan akrabnya pembangunan landasan pinggir laut masih lebih baik dibandingkan harus membebaskan tanah di sebelah utara bandara saat ini.
Namun demikian, Tri menekankan agar badara ini tidak menghabiskan biaya yang banyak. "Ide di pantai ini memang sudah ada. perusahaan akan lakukan kajian dan studi dulu kemudian dikaitkan dengan biaya," ucap Tri beberapa waktu lalu.

2. Monorel bawah tanah di Bandara Juanda

Tahun 2013 ini, Menteri BUMN Dahlan Iskan juga bermimpi akan membuat monorel di Bandara Juanda, Surabaya. Monorel ini dinilai perlu untuk menghubungkan terminal dua dengan terminal satu Bandara Juanda yang terpisah cukup jauh.
Monorel ini akan dibuat dibawah tanah karena posisi terminal dua dan terminal satu Juanda terpisah oleh landasan pacu pesawat. Terminal dua tergolong baru karena pertengahan tahun 2013 masih dalam tahap penyelesaian.
Untuk mewujudkan mimpi ini, Dahlan bahkan sudah meminta PT Adhi Karya untuk melakukan uji kelaikan. Dahlan sangat berharap monorel ini bisa dibangun agar memudahkan penumpang yang ingin berpindah dari terminal satu ke terminal dua ataupun sebaliknya.
"Saya minta studi connecting dengan monorel. Ini nanti monorel free dan kemungkinan bisanya dibawah tanah (karena menyeberangi landasan)," ucap Dahlan di Surabaya, Minggu (25/8).
Ide mantan bos PLN ini juga disambut langsung oleh pengelola bandara yaitu Angkasa Pura 1 (AP 1). Sekretaris perusahaan AP 1 Farid Indra Nugraha mengatakan akan ikut mengkaji mega proyek ini. Namun Indra akan lebih menekankan pada biaya yang dikeluarkan karena memang monorel ini rencananya akan beroperasi tanpa memungut biaya kepada penumpang alias gratis.
"Boleh saja usulan pak menteri. Tapi itu fleksibel tidak kalau dijalankan. Soalnya, jarak terminal baru dan lama tidak terlalu jauh," tegasnya.

3. Tol atas laut Jakarta - Surabaya

Merdeka.com - Memang ada ada saja ide dan mimpi Menteri BUMN Dahlan Iskan. Dahlan bermimpi ingin membangun tol yang menghubungkan Jakarta - Surabaya. Tol ini rencananya akan dibangun di atas laut pantai utara (Pantura) pulau Jawa.
Dahlan beralasan, pembangunan tol ini sangat penting untuk masyarakat dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. Indonesia dimata Dahlan akan terus maju dan jumlah mobil akan terus membludak di Indonesia.
Dalam idenya, pembangunan tol sepanjang kurang lebih 800 KM ini akan dilengkapi dengan infrastruktur penunujang lainnya seperti jalur kereta cepat, pembangunan jalur pipa gas, jalur serat optik dan lain sebagainya.
Pembangunan tol ini akan dilakukan keroyokan atau konsorsium 19 BUMN yang terdiri dari BUMN karya, BUMN asuransi, serta banyak BUMN lainnya. Dahlan optimis proyek ini akan berjalan karena tidak membutuhkan pembebasan lahan yang rumit.
Rencana pembangunan tol atas laut yang menghabiskan dana sekitar Rp 150 triliun ini mendapat kritikan dan hantaman dari berbagai pihak. Bahkan mantan menteri BUMN, Tanri Abeng ikut angkat bicara dan menilai ide ini akan sulit terealisasi. Menurutnya mega proyek ini membutuhkan dana yang banyak dan faktor alam yang mendukung.
Bukan hanya itu, Pengamat Transportasi, Agus Pambagio mengkritik keras rencana pembangunan tol ini. Menurut Agus, pembangunan tol ini hanya akan menyulut perang antara pengusaha seperti Aburizal Bakrie, Harry Tanoe yang saat ini berjuang membangun tol Trans Jawa. Keberadaan tol atas laut akan menjadi pesaing bagi tol Trans Jawa.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignatius Jonan ikut berkomentar mengenai mega proyek ini. Menurut Jonan proyek ini cukup ekonomis kalau dilihat dari sisi keuangan. Namun tarif tol ini diperkirakan akan mencapai Rp 2 juta untuk truk sekali lewat.
Meski banyak kritikan, Dahlan beserta 19 konsorsium BUMN lainnya tetap akan meneruskan pembangunan tol ini. Saat ini pihak BUMN sudah membuka tender untuk feasibility studi atua uji kelaikan.

4. Monorel Bekasi - Jakarta

Menteri BUMN Dahlan Iskan bersama konsorsium BUMN yang dipimpin oleh PT Adhi Karya bermimpi akan membangun monorel yang menghubungkan Bekasi dengan Jakarta. Rute monorel ini dalam rencananya adalah dari Bekasi Timur - Cawang, Cibubur - Cawang, Cawang - Kuningan. Monorel sepanjang 54,7 Km ini dibangun untuk mengurangi kepadatan kendaraan di Jakarta.
Dalam rencananya, terminal keberangkatan monorel di Bekasi Timur akan dilengkapi dengan tempat parkir yang nyaman. Masyarakat Bekasi yang ingin beraktifitas ke Jakarta bisa meninggalkan kendaraan mereka di terminal dan melanjutkan dengan monorel ke Jakarta.
"Penyebab kemacetan Jakarta itu ada dari Bekasi dan Bogor. Kenapa kita tidak angkut saja orang yang selama ini pakai mobil. Nanti yang dari bogor bisa keluar di Cibubur lalu naik monorel dan pulang bisa ambil lagi mobilnya," ucap Direktur Utama Adhi Karya, Kiswodarmawan di Jakarta beberapa waktu lalu.
Rencana jalur monorel yang dibangun juga tidak memerlukan pembebasan lahan yang rumit karena akan menggunakan jalan tol sebagai penumpunya. Ini bisa dilakukan dengan kerjasama Adhi karya dengan Jasa Marga. Bukan hanya itu, tarif monorel ini juga tidak terlalu mahal dimana Bekasi Timur - Cawang seharga Rp 15.000, Cibubur - Cawang Rp 15.000 serta Cawang - Kuningan Rp 10.000.
Namun demikian, pembangunan monorel ini baru sebatas mimpi walaupun Adhi Karya sudah menyiapkan mock up monorel yang akan beroperasi. Izin pembangunan monorel tak kunjung turun dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pembangunan monorel membutuhkan Peraturan Presiden (Perpres) karena melewati dua provinsi yaitu Jakarta dan Jawa Barat.
Kiswo yang sempat kesal karena izin dari SBY tak kunjung turun mengakali aturan dengan Gubernur DKI Joko Widodo. Kiswo akan mengurus izin satu persatu dimana Kiswo akan mengurus izin di Jakarta bersama Jokowi dan mengurus izin Jawa Barat dengan Pemda setempat.
"Kita harus dapat Perpres karena genre kita kereta api. Kalau kereta itu UU-nya begitu. Tadi saya bertemu Pak Jokowi siasat menyiasati nanti diubah jadi dua konsesi. Logika saya sendiri jadi dua konsesi. Itu yang saya bicarakan dengan Jokowi," tegas Kiswo.
Rencana pembangunan monorel masih sekedar mimpi karena belum tentu kapan akan dibangun. Padahal pembangunan ini tinggal menunggu izin semata karena masalah keuangan dan konstruksi sudah sangat siap.

5. Bangun waduk raksasa di Bogor

Menteri BUMN Dahlan Iskan mempunyai rencana untuk membangun waduk raksasa di Bogor, Jawa Barat. Waduk ini berfungsi untuk menahan debit air yang datang dari Bogor menuju Jakarta. Menurut Dahlan, waduk ini bisa menampung air sehingga Jakarta tidak selalu tergenang air ketika hujan lebat melanda daerah Bogor dan puncak.
Dahlan mengatakan ide pembangunan waduk ini salah satu membantu Jakarta terlepas dari kemacetan. Menurut Dahlan, salah satu penyebeba kemacetan di Jakarta adalah banyaknya genangan air di beberapa tempat.
Ide pembangunan waduk Dahlan ini bersamaan dengan ide Gubernur DKI Joko WIdodo yang akan membangun deep tunel. Namun Dahlan mengaku akan terus melanjutkan idenya ini dan meminta PT Hutama karya untuk melakukan uji kelaikan.
Rencana pembangunan waduk ini masih terhambat beberapa masalah salah satunya adalah rasio debit air yang masuk ke waduk. Selain menahan banjir, waduk ini juga berfungsi sebagai sumber air minum yang nantinya bisa diolah oleh BUMD.
"Kemarin saya rapat dengan Hutama Karya tentang debit air masih harus dihitung. Masih ada yang ragu apa memang debit airnya segitu (sesuai perkiraan awal0," jelas dahlan di Jakarta, Kamis (2/5).
Menurut Dahlan, pembangunan waduk di Bogor ini bisa mengurangi 20 persen banjir di Jakarta. Pembangunan waduk juga akan menggunakan uang BUMN sehingga tidak harus mendapat persetujuan DPR seperti laiknya anggaran negara.
Mimpi Dahlan membangun waduk ini tidak luput dari kritikan. Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto mengatakan belum ada pembicaraan antara Dahlan dengan pihak Kementerian Pekerjaan Umum. Meski demikian, Djokir panggilan akrabnya lebih setuju dengan ide Joko Widodo dalam merevitalisasi sungai-sungai yang ada di DKI. Dengan diperbaikinya sungai tersebut maka air juga tidak akan melupa jika terjadi arus yang deras.
"Kalau banjir itu, Jakarta ada kali kali dan drainase. Pembagiannya sudah jelas sekali, apa yang dikerjakan DKI dan PU kan sudah jelas itu dikerjakan," tegasnya.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada kelanjutan pembangunan mega proyek ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar