Rabu, 01 Januari 2014

Dahlan Iskan : Terserah Direksi Merpati, Mau Ditutup atau Jalan Terus


Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyerahkan nasib maskapai PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) ke jajaran direksi perseroan. Apa alasannya?

Dahlan beralasan Kementerian BUMN telah memberikan dan menyusun beberapa skema penyelamatan terbaik untuk menyehatkan Merpati. Sekarang ini tinggal para direksi yang menjalankan skema tersebut.

"Sekarang terserah direksi, mau tutup atau terus. Kalau mau terus, jalan keluarnya kami sediakan maka cari partner KSO," kata Dahlan usai rapim BUMN di Kantor Pusat Berdikari Jakarta, Senin (2/1/2014).

Dahlan menjelaskan beberapa skema penyelamatan Merpati yang telah dirancang tim Kementerian BUMN. Solusi pertama, Merpati melepas kepemilikan 2 anak usahanya yakni Merpati Maintenance Facility dan Merpati Catering Services kepada BUMN PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero).

"Merpati jalan keluarnya anak usaha dilepas ke PT PPA. Nah, uangnya untuk membayai operasional sementara," jelasnya.

Setelah melepas anak usaha ke BUMN, Merpati kemudian diminta membentuk anak usaha baru dalam konsep Kerjasama Operasi (KSO). Dalam KSO ini, Direksi Merpati harus mencari mitra KSO sebelum 3 bulan. Selama masa pencarian mitra KSO, operasional anak usaha baru ini dibiayai dari penjualan anak usaha.

"Setelah 3 bulan belum dapat maka uang operasional akan habis. Kemudian Direksi Merpati juga urus restrukturisasi utang jadi saham," sebutnya.


Ketika anak usaha tumbuh dan restrukturisasi utang berhasil, Merpati bisa membeli anak usaha kembali. Dahlan menjelaskan skema penyelamatan Merpati ini merupakan cara tercanggih dalam penyelamatan sebuah BUMN.

Skema ini terbukti sukses diterapkan pada penyelamatan dua BUMN yakni PT PANN Multi Finance (Persero) dan PT ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO) (Persero). Kedua BUMN ini membentuk anak usaha baru ketika induk usaha memiliki kesulitan keuangan sehingga anak usaha tidak terganggu oleh utang induk. 

Induk usaha saat skema penyelamatan seperti ini praktis tidak beroperasi maksimal karena operasional usaha dijalani oleh anak usaha.

"Contoh berhasil di PANN. Anak usaha malah lebih besar dari induk. Kalau di Merpati, ini mirip perusahaan baru, ini canggih lah agar Merpati nggak mati," terangnya.

Dahlan mengaku tidak akan mencapuri fokus bisnis di anak usaha KSO ini. Menurutnya Direksi Merpati diberi kewenangan mengembangkan usahanya.


Sumber : finance.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar