Senin, 10 Maret 2014

Ini Alasan Dahlan Iskan Akrab Dengan Novel


Sebagai seorang menteri, Dahlan Iskan ternyata tetap meluangkan waktu untuk membaca buku. Ia bahkan menargetkan minimal dalam sebulan menyelesaikan satu buah novel untuk mengisi jiwa. "Walaupun jadi menteri saya menargetkan satu bulan menamatkan satu novel. Saya jadi wartawan cukup lama. Saya anjurkan wartawan muda untuk baca novel yang baik, karena mempengaruhi gaya penulisan. Kalau nggak bisa beli, ya pinjam," kata Dahlan saat ditemui di Jakarta, pada pekan lalu di acara Islamic Book Fair 2014.
Beberapa novel yang dibacanya adalah Ibunda karya Maxim Gorky yang merupakan karya peraih Nobel, diselesaikan di dalam kereta api saat di Cirebon. Sebelumnya ia baru menamatkan karya Paulo Coelho dan novelis dari Afganistan.

Alasan Menteri Negara BUMN ini membaca novel karena ingin mencegah dirinya menjadi rakus atau melakukan korupsi. "Saya takut rohani saya kering dan jadi binatang ekonomi dan jadi rakus," ungkap pria berkacamata ini.

Dahlan menambahkan dengan analogi bahwa jika seseorang dalam keadaan kaya dan tak berkekurangan, maka ia berada di persimpangan jalan. Pilihannya menjadi kaya baik atau kaya rakus. Ia berharap karya sastra dan novel bisa menjadi semacam pagar agar tidak kebablasan dan melakukan tindakan orang kaya rakus. "Korupsi itu kaya rakus, Makanya motto saya miskin bermartabat, kaya bermanfaat. Kalau kaya rakus, step berikutnya itu stroke. Kalau kaya baik, ada pagarnya misalnya karya sastra," demikian Dahlan Iskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar