Dahlan Iskan menangis tatkala menyaksikan film berjudul "Sepatu Dahlan" besutan sutradara Benni Setiawan.
Film yang diangkat dari novel berjudul serupa itu, memang mengisahkan masa kecilnya yang hidup miskin bersama keluarganya. Ada beberapa adegan yang membuat air matanya jatuh.
"Saya sempat menangis saat film ini diputar. Ada beberapa adegan yang membuat saya menangis. Pertama saat tangan saya dipukul oleh bapak," ucapnya, Selasa, (1/4/2014), setelah gala premiere film "Sepatu Dahlan" di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta.
Kemudian adegan selanjutnya adalah ketika ibunya meninggal dunia. Dahlan kecil sangat dekat dengan ibunya. Ia sering berada tak jauh dari wanita yang melahirkannya itu, ketika sedang membatik. Saking dekatnya, Dahlan kecil sering kecipratan tinta batik ibunya.
"Sehingga saya sangat menyatu sekali dengan ibu," lanjut Menteri BUMN tersebut.
Dan adegan yang membuat air matanya kembali jatuh adalah ketika melihat adiknya, Zain yang kelaparan. Saat itu, ia dan adiknya ditinggal sang ayah karena ibunya harus dibawa ke Madiun untuk menjalani pengobatan.
Di rumah tidak ada lagi yang bisa dimasak. Persediaan makanan habis. Adiknya kemudian mengeluh karena perutnya begitu lapar. Dahlan, kemudian mengikat sarung di perut adiknya supaya bisa mengatasi sakit.
"Waktu itu saya saya ikat perutnya pakai sarung dengan kencang sekali. Tidak seperti di adegan tadi, tidak kencang," ucapnya.
Karena itu, ia memuji film yang dijadwalkan tayang di serentak di seluruh bioskop pada 10 April 2014. "Saya sering nonton film yang diadaptasi dari novel. Kadang novelnya selalu lebih bagus dari filmnya. Tapi kali ini, buat saya film ini sama bagus dengan novelnya," tandas Dahlan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar