Kondisi infrastruktur Indonesia selalu menjadi sorotan karena
tidak ada pembangunan yang berarti. Buruknya infrastruktur sangat berdampak
pada lambannya perekonomian. Daya saing Indonesia terus menurun karena buruknya
infrastruktur serta biaya logistik juga semakin membengkak.
Sebagai pemerintah, Menteri BUMN Dahlan Iskan mempunyai banyak mimpi dalam membangun
infrastruktur Indonesia. Hal ini sudah terbukti dengan selesainya mega proyek
tol atas laut Bali yang dikerjakan secara keroyokan oleh perusahaan pelat merah
atau BUMN.
Dahlan sangat membanggakan
keberhasilan BUMN dalam membangun tol atas laut Bali. Hal ini membuktikan
kemampuan BUMN yang mengalahkan proyek pemerintah yang selalu terkendala. Lihat
saja proyek pemerintah dalam membangun tol Trans Jawa, hingga saat ini tol
tersebut belum juga selesai.
Bahkan Dahlan membandingkan
pembangunan tol atas laut Bali yang panjangnya hampir sama dengan tol Waru -
Juanda bisa diselesaikan dalam hitungan bulan. Sedangkan, tol Waru - Juanda
baru bisa diselesaikan dalam waktu 12 tahun.
Berangkat dari keberhasilan ini, Dahlan tidak berhenti begitu
saja. Dahlan mempunyai banyak mimpi untuk membangun infrastruktur Indonesia. Merdeka.com mencoba merangkum mimpi Dahlan dalam
membangun infrastruktur dalam satu tahun 2013 ini.
1. Landasan pinggir laut Bandara
Soekarno-Hatta
Menteri BUMN Dahlan Iskan sempat bermimpi untuk membangun
landasan pesawat ke tiga untuk Bandara Soekarno Hatta.
Namun landasan ini berbeda dengan landasan sebelumnya yang letaknya di pinggir
laut Jakarta. Menurut Dahlan, landasan ini sangat diperlukan karena bandara di
Cengkareng tersebut sangat padat dan seolah tidak bisa menampung pesawat.
Dalam
idenya, Dahlan ingin membuat landasan baru di pinggir laut Jakarta yang
nantinya akan tersambung langsung dengan tol atas laut menuju Tanjung Priok
atau daerah lain di Jakarta. Landasan ini juga sangat dimungkinkan karena
keterbatasan lahan di dekat Bandara Soekarno-Hatta.
Untuk
mewujudkan mega proyek ini, beberapa bulan lalu Dahlan telah meminta kepada
perusahaan pelat merah yaitu PT Adhi Karya untuk melakukan studi landasar
pesawat tersebut. Namun hingga kini belum ada hasil studi yang disampaikan.
"Pinggir
laut bandara nanti ada tol tembus ke Tanjung Priok atau kemana. Dalam dua
minggu saya tunggu hasil studinya," kata Dahlan di Bali, Minggu (24/8).
Tidak
hanya berhenti disitu, dalam mimpi Dahlan landasan ke tiga ini akan dilengkapi
dengan monorel. Monorel ini akan menghubungkan terminal bandara cengkareng
dengan landasan yang jaraknya sekitar 8 Km. Untuk menghemat biaya, pembangunan
landasan ini tidak akan dilengkapi dengan terminal.
"Saya
ingin ada monorelnya juga, jadi koneksi dengan bandara sekarang. Kalau monorel
paling 5 menit," tegasnya.
Ide
Dahlan ini mendapat dukungan langsung dari Direktur Utama PT Angkasa Pura II,
Trisunoko. Menurut Tri panggilan akrabnya pembangunan landasan pinggir laut
masih lebih baik dibandingkan harus membebaskan tanah di sebelah utara bandara
saat ini.
Namun
demikian, Tri menekankan agar badara ini tidak menghabiskan biaya yang banyak.
"Ide di pantai ini memang sudah ada. perusahaan akan lakukan kajian dan
studi dulu kemudian dikaitkan dengan biaya," ucap Tri beberapa waktu lalu.
2. Monorel bawah tanah di Bandara Juanda
Tahun 2013 ini, Menteri
BUMN Dahlan Iskan juga bermimpi akan membuat monorel di
Bandara Juanda, Surabaya. Monorel ini dinilai perlu untuk menghubungkan
terminal dua dengan terminal satu Bandara Juanda yang terpisah cukup jauh.
Monorel ini akan dibuat dibawah tanah karena posisi terminal dua
dan terminal satu Juanda terpisah oleh landasan pacu pesawat.
Terminal dua tergolong baru karena pertengahan tahun 2013 masih dalam tahap
penyelesaian.
Untuk
mewujudkan mimpi ini, Dahlan bahkan sudah meminta PT Adhi Karya untuk melakukan
uji kelaikan. Dahlan sangat berharap monorel ini bisa dibangun agar memudahkan
penumpang yang ingin berpindah dari terminal satu ke terminal dua ataupun
sebaliknya.
"Saya
minta studi connecting dengan monorel. Ini nanti monorel free dan kemungkinan
bisanya dibawah tanah (karena menyeberangi landasan)," ucap Dahlan di
Surabaya, Minggu (25/8).
Ide
mantan bos PLN ini juga disambut langsung oleh pengelola bandara yaitu Angkasa
Pura 1 (AP 1). Sekretaris perusahaan AP 1 Farid Indra Nugraha mengatakan akan
ikut mengkaji mega proyek ini. Namun Indra akan lebih menekankan pada biaya
yang dikeluarkan karena memang monorel ini rencananya akan beroperasi tanpa
memungut biaya kepada penumpang alias gratis.
"Boleh
saja usulan pak menteri. Tapi itu fleksibel tidak kalau dijalankan. Soalnya,
jarak terminal baru dan lama tidak terlalu jauh," tegasnya.
3. Tol atas laut Jakarta - Surabaya
Merdeka.com - Memang ada ada saja ide
dan mimpi Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Dahlan bermimpi ingin membangun tol yang menghubungkan Jakarta - Surabaya. Tol
ini rencananya akan dibangun di atas laut pantai utara (Pantura) pulau Jawa.
Dahlan
beralasan, pembangunan tol ini sangat penting untuk masyarakat dalam kurun
waktu 10 tahun ke depan. Indonesia dimata Dahlan akan terus maju dan jumlah
mobil akan terus membludak di Indonesia.
Dalam
idenya, pembangunan tol sepanjang kurang lebih 800 KM ini akan dilengkapi
dengan infrastruktur penunujang lainnya seperti jalur kereta cepat, pembangunan
jalur pipa gas, jalur serat optik dan lain sebagainya.
Pembangunan
tol ini akan dilakukan keroyokan atau konsorsium 19 BUMN yang terdiri dari BUMN
karya, BUMN asuransi, serta banyak BUMN lainnya. Dahlan optimis proyek ini akan
berjalan karena tidak membutuhkan pembebasan lahan yang rumit.
Rencana
pembangunan tol atas laut yang menghabiskan dana sekitar Rp 150 triliun ini
mendapat kritikan dan hantaman dari berbagai pihak. Bahkan mantan menteri BUMN,
Tanri Abeng ikut angkat bicara dan menilai ide ini akan sulit terealisasi.
Menurutnya mega proyek ini membutuhkan dana yang banyak dan faktor alam yang
mendukung.
Bukan
hanya itu, Pengamat Transportasi, Agus Pambagio mengkritik keras rencana
pembangunan tol ini. Menurut Agus, pembangunan tol ini hanya akan menyulut
perang antara pengusaha seperti Aburizal Bakrie, Harry Tanoe yang saat ini
berjuang membangun tol Trans Jawa. Keberadaan tol atas laut akan menjadi
pesaing bagi tol Trans Jawa.
Direktur
Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignatius Jonan ikut berkomentar mengenai
mega proyek ini. Menurut Jonan proyek ini cukup ekonomis kalau dilihat dari
sisi keuangan. Namun tarif tol ini diperkirakan akan mencapai Rp 2 juta untuk
truk sekali lewat.
Meski
banyak kritikan, Dahlan beserta 19 konsorsium BUMN lainnya tetap akan
meneruskan pembangunan tol ini. Saat ini pihak BUMN sudah membuka tender untuk
feasibility studi atua uji kelaikan.
4. Monorel Bekasi - Jakarta
Menteri BUMN Dahlan Iskan bersama konsorsium BUMN yang dipimpin
oleh PT Adhi Karya bermimpi akan membangun monorel yang menghubungkan Bekasi
dengan Jakarta. Rute monorel ini dalam rencananya adalah dari Bekasi Timur -
Cawang, Cibubur - Cawang, Cawang - Kuningan. Monorel sepanjang 54,7 Km ini
dibangun untuk mengurangi kepadatan kendaraan di Jakarta.
Dalam
rencananya, terminal keberangkatan monorel di Bekasi Timur akan dilengkapi
dengan tempat parkir yang nyaman. Masyarakat Bekasi yang ingin beraktifitas ke
Jakarta bisa meninggalkan kendaraan mereka di terminal dan melanjutkan dengan
monorel ke Jakarta.
"Penyebab
kemacetan Jakarta itu ada dari Bekasi dan Bogor. Kenapa kita tidak angkut saja
orang yang selama ini pakai mobil. Nanti yang dari bogor bisa keluar di Cibubur
lalu naik monorel dan pulang bisa ambil lagi mobilnya," ucap Direktur
Utama Adhi Karya, Kiswodarmawan di Jakarta beberapa waktu lalu.
Rencana
jalur monorel yang dibangun juga tidak memerlukan pembebasan lahan yang rumit
karena akan menggunakan jalan tol sebagai penumpunya. Ini bisa dilakukan dengan
kerjasama Adhi karya dengan Jasa Marga. Bukan hanya itu, tarif monorel ini juga
tidak terlalu mahal dimana Bekasi Timur - Cawang seharga Rp 15.000, Cibubur -
Cawang Rp 15.000 serta Cawang - Kuningan Rp 10.000.
Namun
demikian, pembangunan monorel ini baru sebatas mimpi walaupun Adhi Karya sudah
menyiapkan mock up monorel yang akan beroperasi. Izin pembangunan monorel tak
kunjung turun dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pembangunan monorel
membutuhkan Peraturan Presiden (Perpres) karena melewati dua provinsi yaitu
Jakarta dan Jawa Barat.
Kiswo
yang sempat kesal karena izin dari SBY tak kunjung turun mengakali aturan
dengan Gubernur DKI Joko Widodo. Kiswo akan mengurus izin satu persatu dimana
Kiswo akan mengurus izin di Jakarta bersama Jokowi dan mengurus izin Jawa Barat
dengan Pemda setempat.
"Kita
harus dapat Perpres karena genre kita kereta api. Kalau kereta itu UU-nya
begitu. Tadi saya bertemu Pak Jokowi siasat menyiasati nanti diubah jadi dua
konsesi. Logika saya sendiri jadi dua konsesi. Itu yang saya bicarakan dengan
Jokowi," tegas Kiswo.
Rencana
pembangunan monorel masih sekedar mimpi karena belum tentu kapan akan dibangun.
Padahal pembangunan ini tinggal menunggu izin semata karena masalah keuangan
dan konstruksi sudah sangat siap.
5. Bangun waduk raksasa di Bogor
Menteri BUMN Dahlan Iskan mempunyai rencana untuk membangun
waduk raksasa di Bogor, Jawa Barat. Waduk ini berfungsi untuk menahan debit air
yang datang dari Bogor menuju Jakarta. Menurut Dahlan, waduk ini bisa menampung
air sehingga Jakarta tidak selalu tergenang air ketika hujan lebat melanda
daerah Bogor dan puncak.
Dahlan
mengatakan ide pembangunan waduk ini salah satu membantu Jakarta terlepas dari
kemacetan. Menurut Dahlan, salah satu penyebeba kemacetan di Jakarta adalah
banyaknya genangan air di beberapa tempat.
Ide
pembangunan waduk Dahlan ini bersamaan dengan ide Gubernur DKI Joko WIdodo yang
akan membangun deep tunel. Namun Dahlan mengaku akan terus melanjutkan idenya
ini dan meminta PT Hutama karya untuk melakukan uji kelaikan.
Rencana
pembangunan waduk ini masih terhambat beberapa masalah salah satunya adalah
rasio debit air yang masuk ke waduk. Selain menahan banjir, waduk ini juga
berfungsi sebagai sumber air minum yang nantinya bisa diolah oleh BUMD.
"Kemarin
saya rapat dengan Hutama Karya tentang debit air masih harus dihitung. Masih
ada yang ragu apa memang debit airnya segitu (sesuai perkiraan awal0,"
jelas dahlan di Jakarta, Kamis (2/5).
Menurut
Dahlan, pembangunan waduk di Bogor ini bisa mengurangi 20 persen banjir di
Jakarta. Pembangunan waduk juga akan menggunakan uang BUMN sehingga tidak harus
mendapat persetujuan DPR seperti laiknya anggaran negara.
Mimpi
Dahlan membangun waduk ini tidak luput dari kritikan. Menteri Pekerjaan Umum,
Djoko Kirmanto mengatakan belum ada pembicaraan antara Dahlan dengan pihak
Kementerian Pekerjaan Umum. Meski demikian, Djokir panggilan akrabnya lebih
setuju dengan ide Joko Widodo dalam merevitalisasi sungai-sungai yang ada di
DKI. Dengan diperbaikinya sungai tersebut maka air juga tidak akan melupa jika
terjadi arus yang deras.
"Kalau
banjir itu, Jakarta ada kali kali dan drainase. Pembagiannya sudah jelas
sekali, apa yang dikerjakan DKI dan PU kan sudah jelas itu dikerjakan,"
tegasnya.
Meski demikian,
hingga saat ini belum ada kelanjutan pembangunan mega proyek ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar